Tugas Peng. Animasi & Desain Grafis
Nama :
Yacob Lamrodo
Kelas :
3KA26
Npm :
17115209
Tulisan tentang Animasi & Desain Grafis
Pengertian Animasi
Animasi adalah sekumpulan gambar yang di buat untuk menghasilkan sebuah
gambar yang bergerak. Gambar – gambar yang di buat akan di susun secara teratur
mengikuti pergerakan gambar sebelumnya. Biasanya dalam satu detik akan
membutuhkan sebanyak 5 gambar untuk menghasilkan kualitas gambar bergerak yang
jernih dan baik.
Dalam proses pembuatannya seorang animator (pembuat animasi) akan
menentukan setiap gerak objek yang terdapat pada gambar yang di buatnya. Pada
umumnya seorang animator akan membut suatu animasi yang terinspirasi oleh benda
– benda atau makhluk hidup yang ada di sekitarnya misalnya manusia, tumbuhan,
hewan, tulisan dan lain sebagainya.
Jadi
dapat kita simpulkan bahwa terdapat dua hal yang penting dalam proses pembuatan
animasi, yaitu sebuah objek yang di gambar dan alur gerak objek tersebut.
melalui dua hal prnting tersebut, seorang animator biasanya ingin menyampaikan
sebuah ide kreatifnya ke semua orang yang melihat hasil karyanya.
Pada umumnya, sebuah animasi menggunakan ilusi gerak agar terlihat lebih
nyata. Apa itu ilusi gerak? Ilusi gerak adalah perubahan gambar secara visual
yang dilihat oleh mata yang menyaksikan. Namun, apabila sebuah gambar hanya
melakukan perubahan warna gambar saja, maka gambar tersebut sudah bisa di
bilang sebagai animasi. Dari segi visual atau penglihatan sebuah animasi
memiliki 2 sifat yaitu tekstur dan warna. Jadi, pengertian animasi adalah
sekumpulan gambar yang saling berhubungan yang di putar secara cepat berurutan.
Animasi
juga memiliki 2 jenis, yakni animasi 2D (2 Dimensi) dan animasi 3D (3 Dimensi)
dengan penjelasan sebagai berikut:
Animasi 2 Dimensi
Animasi 2D atau dua dimensi adalah sebuah
karya gambar yang memakai lingkaran dua dimensi dan di gerakan secara cepat dan
berurutan. Setiap gambar pada animasi dua dimensi memiliki urtannya masing –
masing dan akan membentuk sebuah frame berlatar dua dimensi. Animasi dua
dimensi di bagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Animasi Cel
Nama
animasi cel sebenarnya di ambil dari kata celluloid, yaitu sebuah bahan utama
yang di gunakan untuk membuat sebuah animasi pada pertama kali munculnya
animasi. Animasi cel merupakan sebuah jenis animasi yang gambar – gambarnya
membentuk sebuah objek tunggal. Di setiap cel pada jenis ini memiliki objek
yang terpisah – pisah, naun tetap menggunakan satu background atau latar
belakang saja. Artinya, setiap gambar – gambar yang di putar secara bersamaan
akan membentuk sebuah animasi yang utuh.
2. Animasi Path
Animasi
Path adalah sebuah animasi dari suatu objek yang hanya akan memiliki gerakan
yang mengikuti suatu garis yang telah di tentukan. Contoh dari jenis Animasi
Path yaitu sebuah animasi dengan objek kraeta api yang seang berjalan hanya
mengikuti lintasan relnya saja.
Pada
umumnya sebuah animasi path akan di beri pengulangan animasi, sehingga sebuah
animasi akan terus bergerak berulang – ulang hingga kondisi tertentu. Seorang
animator dapat menggunakan teknik animasi path, yaitu sebuah teknik yang
menggunakan layernya sendiri dan di gambarkan menjadi sebuah lintasan objek
bergerak.
Animasi 3 Dimensi
Animasi 3D atau tiga dimensi adalah sebuah
objek animasi yang berada di dalam ruang 3D. Pada anmasi 3D, biasanya objek
dapat berpindah dan berputar menyerupai objek aslinya. Pada pembuatan sebuah
film berbasis animasi 3D biasanya menggunakan sebuah komputer yang di bagi menjadi
tiga tahapan dasar yaitu:
1. Modeling
Tahapan
yang pertama yaitu Modeling Animasi 3D. Tahapan Modeling ini di bagi lagi
menjadi 2 metode yaitu :
Solid
Metode
Solid merupakan sebuah tahapan yang mencirikan volume sebuah objek yang akan di
buat. Namun, pembuatannya lebih sulit karena model yang akan di buat terlihat
lebih asli. Pada umumnya, metode Solid di gunakan untuk pembuatan animasi
simulasi – simulasi medis seperti CAD, kontruksi geometri solid, dan aplikasi
visual ray tracking.
Shell
atau Boundary
Metode
Shell atau Boundary menggambarkan sebuah permukaan seperti batas sebuah objek,
namun bukaan volumenya. Metode Shell atau Boundary lebih mudah untuk di
kerjakan di bandingkan dengan Metode Solid. Pada umunya Model Shell atau
Boundary lebih sering di gunakan dalam pembuatan film ataupun game.
2.
Animation
Terdapat
beberapa beberapa tenik untuk membuat sebuah animasi di antaranya yaitu.
Traditional Animation
Teknik
Traditional Animation biasanya digunakan untuk membuat sebuah film animasi pada
abad ke-20. Setiap aniamsai yang di buat dengan menggunakan tekhnik ini,
biasanya setiap frame berisi foto dari sebuah gambara yang sebelumnya di gambar
pada kertas. Masing –masing gambar akan di buat sedikit berbeda yang bertujuan
untuk membuat ilusi gerakan.
Full
Animation
Jika di
lihat dari segi produksi, film animasi tradisional yang berkualitas tinggi, di
buat dan diatur dengan menggunakan gambar yang sangat detail dan juga dengan
gerakan gambar yang sesuai. Film full animation dapat di buat dengan berbagai
cara, mulai dari animasi yang realistis sampai animasi yang mengarah ke kartun.
3. Limited Animation
Limited
Animation merupakansebuah teknik pembuatan animasi dengan detail yang kurang
rinci, menggunakan gambar yang kurang stylist dan menggunakan metode
perpindahan. Dengan tekhnik ini dapat membuat sebuah animasi dengan biaya yang
efektif.
4. Rotoscoping
Rotoscoping
merupakan sebuah tekhnik dimana animator melacak gerakan live action frame demi
frame. Sumber film bisa secara langsung di gandakan dari aktor ke gambar
animasi.
5. Live –action atau Animation
Live
–action atau Animation merupakan sebuah tekhnik penggabungan karakter yang
telah di gambar menjadi sebuah film animasi dan selanjutnya akan di filmkan
kembali dengan karakter manusia asli dan juga background yang nyata.
6. Rendering
Rendering
memiliki pengertian sebuah proses saat animasi mengalami generalisasi yaitu
penambahan atribut seperti tekstur, warna, objek, dan juga ada perubahan kadar
transparasi yang biasanya dilakukan menggunakan program yang ada di dalam
komputer.
Perbedaan Animasi 2D dan 3D
Biasanya jenis animasi yang di kenal oleh banyak orang yaitu animasi 2D
dan 3D. Perbedaan animasi 2D dan 3D dapat di lihat dari sudut pandangnya.
Animasi 2D menggunakan koordinat x dan y serta animasi 3D menggunakan koordinat
x, y, dan z sehingga kita dapat melihat objek lebih nyata.
Animasi 2D
Animasi
2D dapat juga di sebut dengan film kartun. Asal nama kartun sebenarnya berasal
dari kata cartoon yang memiliki arti gambar yang lucu. Contohnya yaitu Tom and
Jerry, Doraemon, Lonney Tunes dan lain sebagainya.
Animasi 3D
Animasi
3D merupakan pengembangan dari animasi animasi 2D. Dengan menggunakan animasi
3D, aniamsi yang kita lihat akan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud asli
manusia atau karakter yang lainnya. Contohnya yaitu, Toy Story, Monster Inc,
Finding Nemo dan lain sebagainya.
Pengertian Desain Grafis
Desain Grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain
grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi
simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain
komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat
merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan
(rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).
Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual,
termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan
tata letak. Pada tahun, Henry Cole menjadi salah seorang yang paling
berpengaruh dalam pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan pemerintah
tentang pentingnya desain dalam sebuah jurnal yang berjudul Journal of Design
and Manufactures. Dia menyelenggarakan The Great Exhibition sebagai perayaan
atas munculnya teknologi industri modern dan desain bergaya Victoria.
Sejarah Desain Grafis
Dari tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott
mempublikasikan buku karya desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and
Crafts , dan membuat buku dengan desain yang lebih bagus dan elegan untuk
dijual kepada orang-orang kaya. Morris membuktikan adanya potensi pasar untuk
produk-produk desain grafis. Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis
dari seni rupa. Karya –karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press
secara langsung mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak langsung
mempengaruhi perkembangan desain grafis pada awal abad ke 20.
Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai
berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William
Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika. Raffe's Graphic Design, yang
diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai buku pertama yang menggunakan
istilah Desain Grafis pada judulnya The signage in the London Underground
adalah contoh desain klasik pada abad modern yang menggunakan jenis huruf yang
dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916. Pada tahun 1920, Aliran
konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi individu tidak ada
gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata.
Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot,
logo, menu, dll.
Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada
tahun 1928 dalam bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold,
Bauhaus,Herbert Bayer and Laszlo Moholy-Nagy, and El Lissitzky adalah
tipografer yang berpengaruh besar dalam ilmu desain grafis yang kita kenal
sekarang ini. Mereka mempelopori teknik produksi yang digunakan sepanjang abad
ke 20. Pada tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapat banyak pengakuan dan
mulai banyak diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis
meningkat pesat, terutama untuk periklanan dan kemasan produk. Perpindahan
Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh besar
pada desain di Amerika. Nama- nama yang terkenal diantaranya Adrian
Frutiger(desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand(yang dari akhir
1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996 menggunakan prinsip Bauhaus dan
menerapkannya padaiklan dan desain logo.
Perkembangan industi desain grafis tumbuh seiring dengan perkembangan
konsumerisme. Hal ini menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain yang
tertuang dalam First Things First manifesto yang pertama kali diterbitkan pada
tahun 1964 dan diterbitkan kembali pada tahun 1999 di majalah Émigré.
Konsumerisme terus tumbuh, sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu desain
grafis. Hal ini menarik para praktisi desain grafis, beberapa diantaranya
adalah : Rudy VanderLans, Erik Spiekermann, Ellen Lupton and Rick Poynor.
Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti
buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman,
desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut
sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah
berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa
diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.
Prinsip dan unsur desain
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain
lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis,
ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual.
Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan
(emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian
membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Peralatan desain grafis
Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah ide, akal, mata,
tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidak
dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam
bentuk visual.
Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan
sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer
pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya
adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan komputer
memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan
tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk
mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.
Perancang grafis
Perancang grafis atau sering disebut dengan Desainer grafis (bahasa
Inggris: Graphic Designer) adalah profesi yang menciptakan ilustrasi,
tipografi, fotografi, atau grafis motion. Seorang desainer grafis menciptakan
karya untuk penerbit, media cetak dan elektronik, seperti brosur dan
mengiklankan produk. Mereka bertanggung jawab untuk sebuah tampilan agar tampak
menarik, yang bisa diaplikasikan dalam berbagai bentuk materi promosi yang
berkaitan dengan produk dan publik.
Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide
yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih
alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer. Perancang Grafis
bertugas untuk menyampaikan sebuah informasi yang diinginkan oleh produk /
klien dalam bentuk desain yang menarik.
Daftar Software Desain Grafis
Desktop publishing
-
Adobe
Photoshop
-
Adobe
Illustrator
-
Adobe
Indesign
-
Coreldraw
-
GIMP
-
Inkscape
-
Adobe
Freehand
-
Adobe
image ready
-
CorelDraw
-
Adobe
Page Maker
-
Paint
Tool SAI
Webdesign
-
Adobe
Dreamweaver
-
Microsoft
Frontpage
-
Notepad
-
Adobe
Photoshop
Audiovisual
-
Adobe
After Effect
-
Adobe
Premier
-
Final
Cut
-
Adobe
Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash
-
Ulead
Video Studio
-
Magic
Movie Edit Pro
-
Power
Director
Rendering 3 Dimensi
-
3D
StudioMax
-
Maya
-
AutoCad
-
Google
SketchUp
-
Light
Wave
-
Blender
-
Softimage
1. Raster Dan Vektor
Gambar raster atau ada yang menyebut gambar bitmap adalah gambar yang
terbentuk dari kumpulan pixel atau titik yang tersusun menjadi warna dan bentuk
tertentu.
Contoh
gambar raster adalah foto. Photoshop dan GIMP adalah salah satu raster editor
yang paling familiar. Dengan software ini temen temen bisa memanipulasi warna
dan merubah sifat piksel. Namun karena raster mengandung jumlah piksel tertentu
yang terbatas, merubah ukuran bisa menjadi lebih rumit. Misalnya, jika piksel
sebuah foto berukuran kecil dan temen temen ingin membesarkannya, maka kualitas
foto akan menurun.
Gambar
vektor terdiri dari titik-titik (point) yang masing-masing ditentukan oleh
titik koordinat X dan Y. Titik-titik ini berpadu menjadi sebuah bentuk
tertentu, dan temen temen bisa mengisinya dengan warna. Gambar vektor bisa
diubah menjadi ukuran berapapun tanpa harus takut kehilangan kualitas gambar.
Contoh software pengolah vektor adalah Adobe Illustrator, CorelDraw dan
Inkscape.
Karena
gambar vektor ini fleksibel dari segi ukuran maka menjadi software yang paling
direkomendasikan untuk membuat logo atau ilustrasi atau grafis lain yang akan
ditempatkan diberbagai media dengan banyak ukuran yang berbeda.
2. CMYK dan RGB
CMYK adalah singkatan dari Cyan Magenta Yellow Black. Kenapa disebut K?
di ambil dari blacK (hitam), karena kalo di ambil Black sudah dipakai dari
Blue.
Ini
adalah warna standar desain yang akan dikirim ke proses cetak atau printer.
Jadi jika temen temen ingin mengirim desain brosur ke dalam mesin cetak,
gunakanlah pengaturan warna CMYK atau temen temen akan mendapatkan hasil cetak
yang berbeda dari yang terlihat dimonitor.
Warna RGB (Red Green Blue) adalah tipikal
warna yang digunakan untuk tampilan monitor komputer atau televisi, kamera
digital, smartphone dll.
Karena
CMYK memiliki gamut warna yang terbatas dibanding RGB, maka akan beresiko
kehilangan warna ketika mengkonversi warna RGB ke CMYK. Maka berhati-hatilah
saat mendesain, selalu perhatikan outputnya nanti akan dibawa kemana, cukup
tampil dimonitor atau akan ke proses cetak.
3. DPI Dan PPI
Resolusi terkadang menjadi istilah yang membingungkan. Ada dua singkatan
saat kita membicarakan tentang resolusi yaitu DPI dan PPI.
DPI
harus temen temen perhatikan saat membuat atau mengedit gambar untuk dicetak.
DPI atau Dot Per Inch mengacu pada jumlah titik per inci per halaman cetak.
Secara umum, semakin banyak dor per inci maka kualitasnya akan semakin baik.
Standar DPI untuk printing adalah 300 DPI.
Sedangkan
PPI adalah Pixel Per Inch yang mengacu pada jumlah piksel per inci dalam sebuah
gambar. Jika temen temen memberbesar sebuah gambar di Photoshop, maka akan
mengurangi jumlah piksel per incinya, artinya kualitas gambar akan menurun.
4. Tipografi (Typography)
Sederhananya, tipografi adalah seni mengatur huruf atau tulisan.
Tipografi menjadi salah satu dasar desain grafis yang sangat penting dan setiap
desainer grafis harus memahaminya lebih dalam.
Seorang
desainer grafis harus tahu jenis huruf serif dan sans-serif, pengaturan kerning
yang baik, ukuran huruf dsb.
5. Grid
Mudahnya, grid dalam desain grafis adalah serangkaian garis vertikal dan
horisontal yang berpotongan yang digunakan untuk memudahkan mengatur dan
membuat kerangka desain. Grid digunakan agar lebih mudah dan tepat dalam
mengatur komposisi dan keseimbangan (balance) antara tulisan dan gambar. Baca
lebih lanjut tentang cara membuat komposisi yang baik.
Dalam
software grafis baik itu Illustrator, Photoshop atau Coreldraw memiliki cara
masing-masing untuk menampilkan grid.
6. Logo Vs Brand
Logo adalah salah satu karya grafis yang kuat; logo yang baik bekerja
sebagai pengingat instan dari perusahaan atau produk tertentu dan bagi desainer
sendiri mewakili sebuah tantangan besar dalam merumuskan esensi klien menjadi
sebuah gambar tunggal. Logo yang baik bisa bertahan dalam waktu yang lama
(timeless) dan akan mudah dikenal oleh banyak orang bahkan hanya dengan sebuah
potongan kecil logo.
Apakah
logo sama dengan brand? Tidak. Logo adalah bagian dari proses branding. Tetapi
biasanya logo adalah bagian yang paling menonjol dari sebuah brand. Branding
mengandung pengertian yang lebih luas daripada sekedar desain logo.
Referensi